SMPN 12 KOTA KOMBA merayakan Hari Guru Nasional dengan menggelar apel bendera pada Sabtu (25/11/23). Hadir dalam apel semua guru dan seluruh siswa. Acara dimulai tepat pukul 07.30 WITA. Dalam panas menyengat (31 derajad Celsius) siswa tampak perkasa mengikuti apel. Para petugas upacara menjalankan tugas dengan baik. Pemimpin upacara berdiri tegap Andreas D Gemol ( Andry). Di sekolah, anak ini sering mengambil peran sebagai komikus sekolah dan master of ceremony. Pemandu acara, Febrianty Lestany Abut (Ferin) dengan suara lantang juga fasih memainkan perannya. Anak dari kampung Podol ini juga tampil prima karena sudah terlatih selama ini dalam berbagai event tingkat sekolah. Demikian juga para pengerek bendera tampil sukses. Mereka adalah Tarsisius Noang( Tarsi), Stefanus Kristian Ngiso( Kristian), dan Pricilia Nindi Teslin (Nindy)
Di barisan koor tampil apik dengan iringan musik Pak Dofri Edon. Sang dirigen Laurensia S. Bani (Liany) dengan kelompok koornya tampil maksimal menyanyikan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Soepratman itu. Demikian juga lagu Mengheningkan Cipta ciptaan Truno Prawit dibawakan penuh hikmat oleh koor dibawah komando sang dirigen yang biasa disapa Lelin itu. Demikian juga para petugas lain semuanya tampil maksimal, doa oleh Yasinta Anisa Agha, pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Gabriella Tifani Role (Tifani) dan pembawa teks Pancasila oleh Andreas Jenamat Kemis (Andre).
Aloisius Gano, Kepala UPTD SMPN 12 Kota Komba dalam sambutannya sebagai pembina upacara menekankan beberapa hal. Tema Hari Guru Nasional tahun ini berdasarkan Surat Mendikbudristek No.36927/MPK.A/TU.02.03/2023 adalah Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar. Peran guru yang tak tergantikan saat ini mengindikasikan pentingnya faktor guru di sekolah. Lebih lanjut dikatakan, “ Saya percaya kehadiran guru di sini membawa keunggulan bukan kemunduran, guru membawa solusi bukan keluhan, guru membawa hal positif bukan hal negative. Visi dan misi sekolah yang kita kristalisasi dalam tagline sekolah “Proaktif Membangun Karakter dan Keilmuan” menuntut setiap kita untuk membawa sekolah ini ke arah yang lebih maju,” demikian kutipan kata-kata beliau yang tidak lama lagi memasuki masa purnatugas ini.
Untuk mewujudkan semua hal di atas lanjut beliau, “Kita membutuhkan suasana sekolah yang Nyaman. Suasana demikian bisa menciptakan iklim sekolah yang produktif. Kita juga membutuhkan sikap Elegan (anggun dan luwes) tentang fisik dan nonfisik dari setiap insan di sekolah tanpa kecuali. Kita membutuhkan pribadi-pribadi yang Toleran terhadap sesama warga sekolah. Sekolah sebagai lingkungan ilmiah membutuhkan cara pikir yang Rasional dari warga sekolah bukan emosional. Setiap pribadi di sekolah mesti membangun pribadi yang Amanah atau pribadi yang dapat dipercaya. Demikian juga perlu dibangun sikap Loyal untuk warga sekolah. Siswa mestinya loyal atau patuh dan setia terhadap wali kelasnya atau guru-gurunya. Demikian pun guru-guru loyal kepada kepala sekolahnya. Ini semua saya rumuskan dalam satu kata yang mudah kita ingat, yakni NETRAL,” demilian beliau sampaikan kepada tim redaksi di sela-sela kesibukannya.
Oleh: Tim Redaksi
Komentar
Posting Komentar