SMPN 12 Kota Komba
Menyukseskan kegiatan Expo
Pendidikan Tingkat Kabupaten Manggarai Timur yang berlangsung di Borong (17-18
Mei 2022), SMPN 12 Kota Komba ambil bagian secara aktif dalam prosesnya.
Untuk itu, sekolah yang berdiri
pada tahun 2018 ini turut ambil bagian bersama 13 SMP lainnya dalam perlombaan
tingkat MKKS Kota Komba. Lomba ini terdiri atas tiga mata lomba yakni Lomba
Pidato dalam Bahasa Inggris, Vokal Grup, dan Lomba Bertutur. Lomba ini
menyeleksi peserta untuk mewakili Kecamatan Kota Komba berlomba pada tingkat
kabupaten Manggarai Timur dalam Expo Pendidikan Manggarai Timur (17-18 Mei
2022).
Walaupun banyak keterbatasan, persiapan-persiapan
dirancang dan dijalankan sesuai dengan bidang tugas masing-masing di sekolah
ini. Persiapan untuk menghadapi lomba terasa
ada kesulitan tersendiri bagi sekolah ini. “Hal yang paling dirasakan adalah
kesulitan mengatur waktu untuk berlatih. Anak-anak tidak mungkin bisa berlatih
di pagi hari karena semua ruang dipakai oleh pemilik yakni SDN Kisol,” tandas Aloisius
Gano sang nahkoda di SMPN 12 Kota Komba ini.
Ketika persoalan ini ditanyakan kepada para guru, jawaban serupa juga
didapat. “Kami tidak bisa berlatih pagi hari karena siang juga kami harus ke
sekolah, “ pengakuan Ibu Yun Nassa yang langsung diamini Pak Dofri Edon guru
musik di sekolah ini.
Walaupun demikian, sekolah ini bisa
memanfaatkan semua potensi yang ada di sekolah demi tercapainya tujuan bersama.
“Semua potensi harus dimaksimalkan. Keterbatasan tidak boleh mematikan
kreativitas,” kata kepala sekolah yang dulu pernah menolak ditempatkan di
sekolah ini.
Setelah tim juri independen
mengumumkan hasil penilaian mereka terhadap video yang dikirim dari sekolah-sekolah,
SMPN 12 Kota Komba menempati peringkat dua untuk mata lomba bertutur dan vokal
grup. Sedangkan lomba pidato bahasa Inggris menempati posisi tiga.
Pak Dofri Edon alumnus Pendidikan Musik
Unika Widya Mandira Kupang sebagai pelatih vokal grup mengaku cukup puas dengan
hasil yang dicapai. “Kami cukup puas meraih peringkat dua dalam lomba paduan
suara ini, apalagi selisihnya hanya satu poin saja dengan sang juara,” kata
guru musik yang masih lajang ini.
Lain halnya Cindy Ilan, peserta
lomba vokal grup yang berasal dari Kampung Sambi Tanah Rata ini. Dia sudah
berandai-andai. ”Coba saja kita sudah punya gedung sendiri dan kita bisa
sekolah pagi, mungkin kita bisa dapat juara satu,” suaranya bersemangat sekali.
“ Yang penting kita sudah bisa meraih peringkat dua, kita puas,” timpal Dimas
Mujur dari Kambe yang juga peserta lomba vokal grup dari sekolah ini.
Hal yang hampir senada juga
disampaikan Pak Hendro sebagai pembimbing mata lomba bertutur. Bahkan guru
bahasa Indonesia jebolan Unflor Ende ini ingin meraih peringkat satu dalam
lomba ini. Namun, apa daya Tisan hanya bisa meraih juara dua dalam lomba bertutur
dengan judul cerita yang dipilih Asal Mula Tradisi Kebhu itu.
Sementara Tisan, peserta lomba bertutur
mengaku bangga bukan saja karena perolehan juara dua ini, tetapi juga karena
bisa mengangkat cerita rakyat yang hidup di tanah Rongga ini. “Bangga saya
karena bisa juara dua, juga karena bisa angkat cerita dari kampung mama saya,”
katanya dengan girang di sela-sela kesibukannya dalam pengamanan perarakan
Patung Bunda Maria di KBG Bunda Tersuci Waekorok (14/5/2022).
Semangat juga ditunjukkan Riani Pamul peserta lomba pidato bahasa
Inggris yang low profile ini. “Saya
ikut saja, biar bisa berlatih agar lebih baik ke depan.” katanya sesaat setelah
penampilannya divideokan oleh Pak Rizal Masut Waka Kurikulum sekaligus maestronya
photografi di sekolah ini.
Pembimbing mata lomba pidato bahasa
Inggris pun tidak mau kalah. Dimotori Ibu Tely Gelang dan Ibu Irma Sana, mata
lomba ini bisa menyumbang “perunggu” alias peringkat tiga karena tidak bisa
menyalib anak Sanpio dan Rosa Mistika Waerana yang melejit di depan. “Kita harus
puas dengan hasil kerja ini. Di depan kita ada nama beken Sanpio dan Romis Waerana,” kata Ibu Tely yang juga diamini
Ibu Irma. Kepuasan juga dirasakan oleh civitas
sekolah ini. Hal ini terlihat dengan berseliwerannya screenshot hasil lomba yang dibagikan di grup-grup media sosial.
“Sebagai si bungsu di Kecamatan
Kota Komba ini, hasil ini sudah lebih dari cukup. Kita tetap berharap bisa
bekerja sama dengan semua pihak yang peduli pada kemajuan pendidikan kita. Harapannya
juga ke depan kita lebih giat lagi mengaktifkan semua potensi yang ada pada
setiap siswa kita yang ada di SMPN 12 Kota Komba yang kita cintai ini,” ujar kepala sekolah ini dalam telepon ke tim
redaksi sekolah.
Komentar
Posting Komentar